Wednesday, June 13, 2007

dear friend....

dpt Dari teman sayang ak g tw kebenarannya....

Dear Friends,
=============================== *** ===============================

Tahukah kamu kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah
orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

=============================== *** ===============================

Tahukah kamu kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi
orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk
melindunginya?

=============================== *** ===============================

Tahukah kamu kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah:
"Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku"

=============================== *** ===============================

Tahukah kamu kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin
kepada dirinya sendiri?

=============================== *** ===============================

Tahukah kamu kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang
menikmati kecantikannya sendiri?

=============================== *** ===============================

Tahukah kamu kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang
ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian kamu?

=============================== *** ===============================

Tahukah kamu kalau kamu menolong seseorang, pertolongan tersebut
dikembalikan dua kali lipat?

=============================== *** ===============================

Tahukah kamu bahwa lebih mudah mengatakan perasaan kamu dalam tulisan
dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah
kamu bahwa hal itu akan lebih bernilai saat kamu mengatakannya
di depan orang itu?

=============================== *** ===============================

Tahukah kamu kalau kamu memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan kamu itu pasti dikabulkan?

=============================== *** ===============================

Tahukah kamu bahwa kamu bisa mewujudkan impian kamu, seperti jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika kamu memintanya dengan keyakinan, dan
jika kamu benar2 tahu, kamu akan terkejut dengan apa yang bisa kamu
lakukan.

=============================== *** ===============================

Tapi jangan percaya semua yang aku tuliskan, sebelum kamu mencobanya
sendiri, jika kamu tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg aku
sebutkan di atas, dan kamu tahu kalau kamu bisa menolongnya, kamu akan melihat
bahwa pertolongan itu akan dikembalikan dua kali lipat.

=============================== *** ===============================

Hari ini, bola PERSAHABATAN ada di lapanganmu, kirim ini kepada orang
yang benar2 sahabatmu (termasuk aku, jika aku juga sahabat). Juga,
jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya
kembali kepada kamu, kamu akan mengetahui bahwa kamu akan tetap menjaga
bola untuk orang lainnya ...

=============================== *** ===============================

Sekarang ... BUAT 1 PERMINTAAN !!!!
=============================== *** ===============================
Buat sekarang,
=============================== *** ===============================
=============================== *** ===============================

Readmore »»

Menyerupai Malaikat)

Menyerupai Malaikat)
Di tahun perang Khaibarlah ia datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bai'at .... Dan semenjak ia menaruh tangan kanannya di tangan kanan Rasul, maka tangan kanannya itu beroleh penghormatan besar, hingga bersumpahlah ia pada dirinya tidak akan menggunakannya kecuali untuk perbuatan utama dan mulia ....
Pertanda ini merupakan suatu bukti jelas bahwa pemiliknya mempunyai perasaan yang amat halus ....
'Imran bin Hushain radhiyallah 'anhu merupakan gambaran yang tepat bagi kejujuran, sifat zuhud dan keshalehan serta mati-matian dalam mencintai Allah dan mentaati-Nya. Walaupun ia beroleh taufik dan petunjuk Allah yang tidak terkira, tetapi ia sering menangis mencucurkan air mata, ratapnya: -- "Wahai, kenapa aku tidak menjadi debu yang diterbangkan angin saja ... !"
Orang-orang itu takut kepada Allah bukanlah karena banyak melakukan dosa, tidak! Setelah menganut Islam, boleh dikata sedikit sekali dosa mereka! Mereka takut dan cemas karena menilai keagungan dan kebesaran-Nya, bagaimanapun mereka beribadat ruku' dan sujud, tetapi ibadatnya, dan syukurnya itu belumlah memadai ni'mat yang mereka telah terima.
Pernah suatu saat beberapa orang shahabat menanyakan pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Ya Rasulullah, kenapa kami ini ...? Bila kami sedang berada di sisimu, hati kami menjadi lunak hingga tidak menginginkan dunia lagi dan seolah-olah akhirat itu kami lihat dengan mata kepala ... !
Tetapi demi kami meninggalkanmu dan kaml berada di lingkungan keluarga, anak-anak dan dunia kami, maka kami pun telah lupa diri ... ?"
Ujar RasuIuIlah Shallallahu 'alaihi wa sallam : -"Demi Allah, Yang nyawaku berada dalam tangan-Nya!
Seandainya kalian selalu berada dalam suasana seperti di sisiku, tentulah malaikat akan menampakkan dirinya menyalami kamu ... ! Tetapi, yah yang demikian itu hanya sewaktu-waktu, !"
Pembicaraan itu kedengaran oleh'Imran bin Hushain, maka timbullah keinginannya, dan seolah-olah ia bersumpah pada dirinya tidak akan berhenti dan tinggal diam, sebelum mencapai tujuan mulia tersebut, bahkan walau terpaksa menebusnya dengan nyawanya sekalipun! Dan seolah-olah ia tidak puas dengan kehidupan sewaktu-waktu itu, tetapi ia menginginkan suatu kehidupan yang utuh dan padu, terus-menerus dan tiada henti-hentinya, memusatkan perhatian dan berhubungan selalu dengan Allah Robbul'alamin... !
Di masa pemerintahan Amirul Mu'minin Umar bin Khatthab, 'Imran dikirim oleh khalifah ke Bashrah untuk mengajari penduduk dan membimbing mereka mendalami Agama. Demikianlah di Bashrah ia melabuhkan tirainya, maka demi dikenal oleh penduduk, mereka pun berdatanganlah mengambil berkah dan meniru teladan ketaqwaannya.
Berkata Hasan Basri dan Ibnu Sirin: -- "Tidak seorang pun di antara shahabat-shahabat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam yang datang ke Bashrah, lebih utama dari 'Imran bin Hushain ... !"
Dalam beribadat dan hubungannya dengan Allah, 'Imran tak sudi diganggu oleh sesuatu pun. Ia menghabiskan waktu dan seolah-olah tenggelam dalam ibadat, hingga seakan-akan ia bukan penduduk bumi yang didiaminya ini lagi ... ! Sungguh, seolah-olah ia adalah Malaikat, yang hidup di lingkungan Malaikat, bergaul dan berbicara dengannya, bertemu muka dan bersalaman dengannya....
Dan tatkala terjadi pertentangan tajam di antara Kaum Muslimin, yaitu antara golongan Ali dan Mu'awiyah, tidak saja 'Imran bersikap tidak memihak, bahkan juga ia meneriakkan kepada ummat agar tidak campur tangan dalam perang tersebut, dan agar membela serta mempertahankan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Katanya pada mereka: -- "Aku lebih suka menjadi pengembala rusa di puncak bukit sampai aku meninggal, daripada melepas anak panah be salah satu pihak, biar meleset atau tidak ... !"
Dan kepada orang-orang Islam yang ditemuinya, diamanatkannya: -- "Tetaplah tinggal di mesjidmu ... ! Dan jika ada yang memasuki mesjidmu, tinggallah di rumahmu ... ! Dan jika ada lagi yang masuk hendak merampas harta atau nyawamu, maka bunuhlah dia... !"
Keimanan Imran bin Hushain membuktikan hasil gemilang.Ketika ia mengidap suatu penyakit yang selalu menggangu selama 30 tahun, tab pernah ia merasa kecewa atau mengeluh.
Bahkan tak henti-hentinya ia beribadat kepada-Nya, baik di waktu berdiri, di waktu duduk dan berbaring ....
Dan ketika para shahabatnya dan orang-orang yang menjenguknya datang dan menghibur hatinya terhadap penyakitnya itu, ia tersenyum sambil ujamya: -- "Sesungguhnya barang yang paling kusukai, ialah apa yang paiing disukai Allah... !" Dan sewaktu ia hendak meninggal, wasiatnya kepada kaum kerabatnya dan para shahabatnya, ialah: "Jika,kalian,telah kembali dari pemakamanku, maka sembelihlah hewan dan adakanlah jamuan... !"
Memang, sepatutnyalah mereka menyembelih hewan dan mengadakan jamuan! Karena kematian seorang Mu'min seperti 'Imran bin Hushain bukanlah merupakan kematian yang sesungguhnya! Itu tidak lain dari pesta besar dan mulia, di mana suatu ruh yang tinggi yang ridla dan diridlai-Nya diarak ke dalam surga, yang besarnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-rang yang taqwa ....

Readmore »»

Rahasia kebahagian



Rahasia kebahagian
Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup bagaikan lukisan: Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudangRahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin kita menunjukkan seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda. Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena terlalu banyak bercuap-cuap.Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati: memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar kita. Sebab, setiap ciptaan adalah milik kita. Kita semua adalah ciptaan Tuhan yang satu.Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakimRahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila kita menganggap mereka penting, kita akan memiliki sahabat ke manapun kita pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu.Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya. Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku". Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup kita dengan kebahagiaan.Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu?Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara! yang tidak prinsipiil. Renungkan setiap rahasia yang ada di dalamnya. Rasakan apa yang dikatakannya....

Readmore »»

Cinta Laki-laki Biasa

Karya Asma Nadia dari kumpulan cerpen Cinta Laki-laki Biasa

MENJELANG hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama,kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. "Kenapa?" tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yang barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas.Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menariknafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!
Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka. "Kamu pasti bercanda!"Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda. Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania! "Nania serius!" tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Raflimemang melamarnya. "Tidak ada yang lucu," suara Papa tegas, "Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!" Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh seleidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan. "Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan?" Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, "maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?" Nania terkesima. "Kenapa?" Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik. Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajangbusana,sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus! Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur.Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau! Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.
"Nania Cuma mau Rafli," sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkansangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah. "Tapi kenapa?"Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan> biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya. "Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!"Cukup! Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?
Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Disampingnya Nania bahagia. Mereka akhirnya menikah. *** Setahun pernikahan.Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka. Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia. "Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania."Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat takpercaya."Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu!""Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar!""Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!"Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali inidilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak! Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?Rafli juga pintar!Tidak sepintarmu, Nania.Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan.Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu. Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma. "Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu." Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak. Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti.Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. "Tak apa," kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. "Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang." Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik. "Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga- jaga. Ya?" Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah. Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia! Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting. Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak! Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama. Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik. Cantik ya? dan kaya! Tak imbang! Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari. Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis. ***
Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya."Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!" Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil. Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang. Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali. "Baru pembukaan satu." "Belum ada perubahan, Bu." "Sudah bertambah sedikit," kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan. "Sekarang pembukaan satu lebih sedikit." Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi. Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset. "Masih pembukaan dua, Pak!" Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya. "Bang?" Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan. "Dokter?" "Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar." Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat? Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal. Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan- teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri. Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir. Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat. "Pendarahan hebat." Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis. Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka. Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker. Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania. *** Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang. Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli. Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.
Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka,melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra. Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya. "Nania, bangun, Cinta?" Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipidan kening istrinya yang cantik. Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadanglelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik, "Nania, bangun, Cinta?" Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan.Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli. Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan. Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama. Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkansyukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh. Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi. Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannyagaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania > mengatakan itu tak perlu.Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?
Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya dimata Rafli.Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar.Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran,nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat. Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, danteman- teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semuaberbisik-bisik.
Baik banget suaminya!" "Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!" "Nania beruntung!" "Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya." "Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!" Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama. Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi,merasa tak berani, merasa? Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi? Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan. Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.

Readmore »»

Malaikat Di Rumahmu

Malaikat Di Rumahmu
Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan : "Para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara aku hidup disana, aku begitu kecil dan lemah"? Dan Tuhan menjawab, "Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu." "Tapi disini, di dalam surga, apa yang pernah aku lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi aku untuk berbahagia." "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia." "Dan bagaimana aku bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika aku tidak mengerti bahasa mereka ?" "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara." "Dan apa yang akan aku lakukan saat aku ingin berbicara kepadaMu ?" "Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa." "Aku mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi aku ?" "Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapat mengancam jiwanya." "Tapi, aku pasti akan merasa sedih karena tidak melihatMu lagi." "Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu ." Saat itu Surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya perlahan, "Tuhan, jika aku harus pergi sekarang, bisakah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?" "Kamu akan memanggil malaikatmu, IBU."email by dekilz [Disadur dari buku Refleksi Ajaran Tuhan oleh Abdurahman Arroisi]

Readmore »»

mencintai itu keputusan- by Annis Matta

mencintai itu keputusan
-----------------------------
lelaki menjelang 80-an itu menatap isterinya. lekat-lekat. nanar. gadis itu masih terlalu belia. baru saja mekar. ini bukan persekutuan yang mudah. tapi ia sudah memutuskan untuk mencintainya. sebentar kemudian ia pun berkata " kamu kaget melihat ubanku? percayalah!! hanya kebaikan yang akan kamu temui di sini" itu lah kalimat pertama Ustman bin Affan ketika menyambut isteri terakhirnya dari Syam, Naila. selanjutnya adalah bukti.
sebab cinta adalah kata lain dari memberi. sebab memberi adalah pekerjaan. sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat. sebab pekerjaan berat itu harus ditunaikan dalam waktu yang lama. sebab pekerjaan berat dalam waktu yang lama hanya mungkin dilakukan oleh mereka dengan kepribadian kuat dan tangguh. maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia akan mengatakan "aku mencintaimu" kepada siapa pun!!
sebab itu adalah keputusan besar. ada taruhan kepribadian di situ."aku mencintaimu" adalah ungkapan lain dari "aku ingin memberimu sesuatu". yang terakhir ini juga adalah ungkapan lain dari "aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu perlukan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia, aku akan bekerja keras memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin. aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang akan kulakukan padamu.aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu dan proses pertumbuhan itu" Taruhannya adalah kepercayaan orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita. sekali kamu megatakan kepada seseorang "aku mencintaimu", kamu harus membuktikan ucapan itu. itu deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tetapi tentang kesiapan dan kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan berkorban,kesiapan dan kemampuan melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta: memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi.
sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang lenyap.tidak ada cinta tanpa kepercayaan. begitulah bersama waktu suami atau isteri hilang kepercayaan kepada pasangannya. anak hilang kepercayaan kepada orang tuanya. atau sahabat kehilangan kepercayaan kepada kawannya.atau rakyat kehilangan kepercayaan kepada pemimpinnya.semua dalam suatu situasi: cinta yang tidak terbukti. ini yang menjelaskan mengapa cinta yang begitu panas membara pada di awal hubungan lantas menjadi redup dan padam pada tahun kedua-ketiga,keempat dan seterusnya. dan tiba-tiba saja pernikahan bubar, persahabatan berakhir keluarga berantakan atau pemimpin jatuh kerana tidak dipercaya rakyatnya.
jalan hidup kita biasanya tidak linear. tidak juga seterusnya pendakian. atau penurunan. kerana itu konteks di mana pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu kondusif secara emosional. tapi disitulah cabarannya: membuktikan ketulusan ditengah situasi-situasi yang sulit. disitu konsistensi diuji. disitu integritas terbukti. sebab mereka yang bisa membuktikan cinta di situasi yang sulit, jauh lebih mampu membuktikan cinta dalam situasi yang longgar.
Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya merasakan bahwa hati dan jiwanya penuh seutuhnya. Bahagia sebahagia-bahagianya. puas sepuas-puasnya. Sampai tak ada tempat bagi yang lain. Bahkan setelah sang pencinta mati.Begitulah Naila. Usman telah memenuhi seluruh jiwanya dengan cinta. Maka dia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah suaminya terbunuh. Dia bahkan merosak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya. Tidak ada yang dapat mencintainya sehebat lelaki tua itu.
-Anis Matta-

Readmore »»

aku pernah datang dan aku sangat patuh

AKU PERNAH DATANG DAN AKU SANGAT PATUH
Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasangbola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatimpiatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satukata terakhir yang ia tinggalkan adalah 'saya pernah datang dan sayasangat penurut'.
Anak ini rela melepaskan pengobatan, padahal sebelumnya dia telahmemiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dariperkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dia membagi dana tersebutmenjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang jugasedang berjuang menghadapi kematian, dan dia rela melepaskanpengobatannya.
Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya.Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuankecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karenamiskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalaumasih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yangmau dilamar olehnya.
Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimanapapanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalahpapanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saatmenemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis,20 November jam 12. Melihat anak kecil ini menangis dengan suaratangisannya sudah mulai melemah, papanya berpikir kalau tidak ada orangyang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Denganberat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas danberkata, "Saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan".Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yuan.
Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkanseorang anak, tidak ada ASI dan juga tidak mampu membeli susu bubuk,hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras).Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit- sakitan. Tetapianak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuanpun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luarbiasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar walaupun darikecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan.
Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuhdewasa. Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa. Mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakanpekerjaan rumah, mencuci baju, memasak nasi, dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengananak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkandia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia danpapa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurutdan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah. Pada saat diamasuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giatbelajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi banggadi desanya.
Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untukpapanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya diceritakankepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkansoal-soal yang susah untuk menguji papanya. Setiap kali melihat senyumanpapanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anaklain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudahsangat berbahagia.
Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatupagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cucimukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya.Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebutsehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik.Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengeluarkan darah dantidak mau berhenti. Di pahanya mulai bermunculan bintik- bintik merah.Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakituntuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkannomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya.
Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir danmemerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambilsebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung YuYuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuhberisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Dokter yang melihat keadaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untukdiperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkenaLeukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yangmemerlukan biaya sebesar $ 300.000. Papanya mulai cemas melihat anaknyayang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitumenyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang ke sanaksaudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit.Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yangmerupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalamwaktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli. Melihat matapapanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus, dalam hati YuYuan merasa sedih.
Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalirdikala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa, saya ingin mati".Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, "Kamu baru berumur8 tahun kenapa mau mati?". "Saya adalah anak yang dipungut, semua orangberkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini,biarlah saya keluar dari rumah sakit ini."
Pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenalhuruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yangberumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungandengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang ke rumah, YuYuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu memintadua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto.Yu Yuan berkata kepada papanya, "Setelah saya tidak ada, kalau papamerindukan saya lihatlah foto ini".
Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota danmembeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya.Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corakbintik-bintik merah. Begitu mencoba dia tidak rela melepaskannya.Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudian memakai baju barunya dengan pose secantik mungkinberjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, padaakhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar.
Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di suratkabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepasdari pohon dan hilang ditiup angin. Setelah mengetahui keadaan Yu Yuandari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan,menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yangberumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng.
Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakitini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia.Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anakini. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagisetiap orang. Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orangChinese di dunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasipun telah tercukupi.
Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semuaorang. Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi danaterus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan paradokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbangkesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu harisuksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di email bahkan menulis, "Yu Yuan,anakku yang tercinta. Saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar darirumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Sayamendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan, anakku tercinta."
Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan danmenunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota . Dana yang sudahterkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untukterus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan diasangat menderita di dalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuankemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil inimembuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan prosesterapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat.
Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuantidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaansumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya,tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidakmeneteskan air mata. Yu Yuan dari lahir sampai maut menjemput tidakpernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Minmenawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya, air mata Yu Yuanpun mengalir tak terbendung. Hari kedua saat dokter Shii Min datang, YuYuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama.
Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengantersenyum dan menjawab, "Anak yang baik". Semua orang mendambakan sebuahkeajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali.Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orangmenanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukanterapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernahmengalami pendarahan di pencernaan dan selalu selamat dari bencana.Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol.Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.
Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlahmenakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lainfisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisikYu Yuan semakin lemah. Pada tanggal 20 Agustus, Yu Yuan bertanya kepadawartawan Fu Yuan, "Tante, kenapa mereka mau menyumbang dana untuksaya?". Wartawan tersebut menjawab, "Karena mereka semua adalah orangyang baik hati". Yu Yuan kemudian berkata, "Tante, saya juga mau menjadiorang yang baik hati". Wartawan itu pun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang baikharus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik".
Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dandiberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante ini adalah surat wasiat saya." Fu Yuan kaget sekali, membuka dan melihat surat tersebut. Ternyata YuYuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalahseorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuahkematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagimenjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiridengan selamat tinggal tante Fu Yuan. Dalam satu artikel itu nama FuYuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tantewartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelahYu Yuan meninggal. Dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamattinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dialewat surat kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi.Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisadibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpinpalang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh".
Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yangmembasahi pipinya. "Saya pernah datang, saya sangat patuh", demikianlahkata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal22 Agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir satu bulan, Yu Yuantidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup.Mula-mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant danmemakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakinparah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan daruratdan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuanyang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semuaorang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisamembantunya.
Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnyameninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan inimelihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air sungguh telahpergi ke dunia lain. Di kecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhitangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapanturut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumpuk setinggi gunung.Ada seorang pemuda berkata dengan pelan "Anak kecil, kamu sebenarnyaadalah malaikat kecil diatas langit, kepakkanlah kedua sayapmu.Terbanglah.. ......... " demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.
Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujangerimis. Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangismengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidakdikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karenaleukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papamama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa.Diatas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh"(30 November1996 - 22 Agustus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkatriwayat hidup Yu Yuan.
Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerimakehangatan dari dunia. Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita leukimia lainnya.Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie.Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidakmampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari YuYuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yangmengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. "Saya telah menerimabantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedangmelihat kami diatas sana . Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengankata-kata 'Aku pernah datang dan aku sangat patuh'".
Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati. Seorang anakkecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapikematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusanserta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yangluar biasa dari kalangan dunia. Walaupun hidup serba kekurangan, diabisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnyakita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermaknabagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orangyang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang pengasih.

Readmore »»

nice story

dpt peringatan dr kawan....
--------------------------
Dalam suatu Konfensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan: "Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Mesjid", "Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur'an dan mencari kebenaran", "Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad", "Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh."
"Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah".
"Inilah yang akan kita lakukan," kata iblis. "Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!". "Bagaimana kami melakukannya?" tanya para hadirin yaitu iblis, syaitan, dan jin. Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,"
Jawab sang iblis "Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG".
"Bujuk para istri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 - 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong." "Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka."
"Jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja". "Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan di rumah."
"Pikat mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan". "Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah. Sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus di semua restoran maupun toko2 di dunia ini."
"Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan Allah dan RasulNya"
"Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid". "Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari".
"Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan". "Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan.
"Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada istri-istri mereka"
"Buatlah para istri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala".
"Jika para istri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari di luaran". "Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga"
"Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna shalat."
"Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop."
"Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK." "Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.
"Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah." "Dan Dengan segera mereka akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan/kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah)."
"PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL." "RENCANA YANG BAGUS." Iblis, syaitan dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugas MEMBUAT MUSLIMS MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG HURA-HURA". "Dan hanya menyisakan sedikit saja waktu buat Allah sang Pencipta."
"Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan akan Allah dan RasulNya". Sekarang pertanyaan saya adalah, "APAKAH RENCANA IBLIS INI AKAN BERHASIL???"
"ANDALAH YANG MENENTUKAN..!!!"




Wassalam ...... .

Readmore »»