Wednesday, August 29, 2007

Batu dan Hati Nurani

Suatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli
mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini, sang pengusaha, sedang
menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya
kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar
sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya
anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang melintas dari arah
mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak itu yang tampak
melintas. Aah¡Ä, ternyata, ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu. Sisi pintu
mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

Cittt¡Ä.ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, di mundurkannya mobil itu
menuju tempat arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores, bukanlah perkara
sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang
pengusaha dalam hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan
tergesa-gesa. Di tariknya seorang anak yang paling dekat, dan di pojokkannya
anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.

"Apa yang telah kau lakukan!!! Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku! !"
Lihat goresan itu", teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu. "Kamu tentu
paham, mobil baru semacam itu akan butuh banyak ongkos di bengkel kalau sampai
tergores." Ujarnya lagi dengan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Sang anak tampak ketakutan, dan berusaha meminta maaf. "Maaf Pak, Maaf. Saya
benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa." Air
mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun. "Maaf Pak, aku melemparkan
batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti¡Ä."

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke
suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi. "Itu disana ada kakakku. Dia
tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Aku tak kuat mengangkatnya, dia
terlalu berat. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan.."

Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada
wajah yang mulai tercenung itu. "Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi
roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi dia terlalu berat untukku."

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Kerongkongannya
tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera, di angkatnya anak yang cacat
itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk
mengusap luka di lutut anak itu. Memar dan tergores, sama seperti sisi pintu
Jaguar kesayangannya.

Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa
mereka akan baik-baik saja. "Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas
perbuatanmu. " Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih
nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang
mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya.
Disusurinya jalan itu dengan lambat, sambil merenungkan kejadian yang baru saja
di lewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele. Namun, ia
memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan
itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu
tetap nyata terlihat

"Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan
melemparkan batu untuk menarik perhatianmu. "

***

Teman, sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu
untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai
macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat,
sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat
sekitar?

Tuhan, akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita. Kadang,
kita memang tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari setiap
ujaran-Nya. Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu
hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas.

Teman, kadang memang, ada yang akan "melemparkan batu" buat kita agar kita mau
dan bisa berhenti sejenak. Semuanya terserah pada kita. Mendengar
bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu
itu buat kita.





forum pengajian kantor...

Readmore »»

Monday, August 27, 2007

Hanya Ingin Mengingatkan


Dan The Duck Walking With BagHanya Ingin Mengingatkan ...


Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima
(5) Kali ...

1. Aku rumah yang terpencil,maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.

2. Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu solat malam.

3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.

4. Aku rumah ular berbisa,maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,maka banyaklah bacaan
"Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawapan kepadanya.

Pencil Draw

Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya .....
Exclaim

1. Dunia itu racun, zuhud itu ubatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu ubatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu ubatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu ubatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu ubatnya.



(Kirimkan Untuk Rakan-Rakan Muslim Anda Yang Lain Sebagai Tanda Sahabatnya Sedang Mengingatinya ...)



Nabi Muhammad S.A.W bersabda:
Potato Walking

Ada 4 di pandang sebagai ibu ", iaitu :

1. Ibu dari segala UBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.

3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.



Berpesan-pesanlah kepada kebenaran dan kesabaran.

Beberapa kata renungan dari Qur'an :



Orang Yang Tidak Melakukan Solat:

Cartoon Family Of Strawberries Bounce
Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Zuhor : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Asar : Dijauhkan dari kesihatan/kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.
Isyak : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya

Readmore »»

qolbu....

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya
belakangan ini selalu tampak murung.

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di
dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu? " sang Guru bertanya.

"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk
tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, " jawab sang
murid muda.

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan
gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana
yang diminta.

"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata
Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit."
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air
asin.

"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.

"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih
meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis
keasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat
tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa
bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa
asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah
di hadapan mursyid, begitu pikirnya.

"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil
mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir
danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan
membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin
dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya
kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan
punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber
air di atas sana . Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang
tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan
meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya,
membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah
dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus
kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai
untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang
dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun
demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang
bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat
tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak,
supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu
dalam dadamu itu jadi sebesar danau."

Readmore »»

Thursday, August 16, 2007

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] USAHA-USAHAMU -004

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] USAHA-USAHAMU -004

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim
Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

[Al-Hikam, Sayyid Al-Imam Ahmad Ibn Atha’illah asy-Syakandari. ra]

Hikmah 3
USAHA-USAHAMU yang keras tidak akan mampu
menerobos benteng takdir Allah.

"TAK ADA gunanya; betapa pun banyak energi yang kamu curahkan untuk sebuah niat atau tujuan, hal itu tidak akan tercapai jika tidak sesuai dengan keputusan Allah. Kamu tidak dapat memenangkan kehendakmu di atas kehendak-Nya, yang telah mengatur alam yang kasat dan tak kasat mata dan menetapkan takdir kita semua. Yang harus dilakukan oleh pencari spiritual yang bersungguh-sungguh adalah memfokuskan niat, perhatian, dan perjuangan pada zat Tuhan Yang Maha Esa yang ada di balik semua wujud dan kejadian.


Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Readmore »»

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] KEINGINANMU-Hikam 003

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim
Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

[Al-Hikam, Sayyid Al-Imam Ahmad Ibn Atha’illah asy-Syakandari. ra]

Hikmah 2
KEINGINANMU untuk mengasingkan diri,
Padahal Allah telah menetapkanmu untuk mencari
kehidupan duniawi, adalah aspek keinginanmu
yang tersembunyi. Sedangkan keinginanmu untuk
mencari kehidupan duniawi, padahal Allah telah
menetapkanmu untuk pengasingan diri, adalah
suatu kemunduran dari cita-cita yang mulia.

JIKA kamu dianugerahi sarana yang jelas atau kuat untuk mencari penghidupanmu, maka tidaklah beradab jika kamu meminta penghidupan tersebut datang kepadamu melalui sarana yang tidak pasti dan tidak diketahui. Di sisi lain, apabila seseorang berada dalam situasi ketika sarana-sarana penghidupannya tidak diketahui, maka sikap beradab kepada Allah bukanlah meminta sarana-sarana yang pasti dan berkelanjutan. Menggantungkan diri kepada Allah membutuhkan sikap penerimaan atas kehendak dan cara-Nya dalam memberikan penghidupan dan pertolongan. Pencari spiritual yang arif menghubungkan hasil-hasil dan sarana-sarana usahanya pada sumber kekuatan dan ciptaan-Nya.


Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Readmore »»

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] BIARKAN-Hikam 005

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] BIARKAN-Hikam 005

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim
Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

[Al-Hikam, Sayyid Al-Imam Ahmad Ibn Atha’illah asy-Syakandari. ra]
Hikmah 4
BIARKAN dirimu terlepas dari sifat mementingkan

diri sendiri. Jangan berniat melakukan sesuatu
yang telah dilakukan orang lain atas namamu.

ALLAH, Maha Pencipta dan Pemelihara menyatakan bahwa Dia-lah Tuhan yang menetapkan jalan dan sarana penghidupan untuk memenuhi kebutuhan-­ kebutuhan. Jadi, tugas seorang Mukmin adalah mengikuti kehendak Allah dengan senang dan makin, serta khusyuk dalam ibadah yang benar, dan mempertinggi kesadaran serta pengetahuan tentang kehendak-Nya. Jadilah tamu Allah dan pemelihara adab yang baik kepada-Nya.



Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Readmore »»

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] USAHA KERASMU-Hikam 006

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] USAHA KERASMU-Hikam 006

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim
Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

[Al-Hikam, Sayyid Al-Imam Ahmad Ibn Atha’illah asy-Syakandari. ra]
Hikmah 5
USAHA kerasmu untuk apa yang telah dijamin
bagimu, dan kelalaianmu dalam apa yang
diwajibkan atasmu, adalah tanda-tanda butanya
mata hatimu.

ALLAH telah menetapkan agar kita berjuang demi pencerahan spiritual dan kesiapan di Hari Akhirat nanti. Berkecamuknya perasaan dan ketidakamanan material hanyalah bayang-bayang gelap yang membelokkan dan mengalihkan kita dari jalan keberhasilan. Penghidupan utama kita dan perkembangannya telah dijamin dan upaya serta hasrat kita dibutuhkan untuk menyelami samudera keesaan Tuhan dan mengikuti mata hati kita yang sebenarnya.



Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Readmore »»

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] JANGAN putus asa - Hikam 007

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] JANGAN putus asa - Hikam 007

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim
Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

[Al-Hikam, Sayyid Al-Imam Ahmad Ibn Atha’illah asy-Syakandari. ra]
Hikmah 6
JANGAN berputus asa meskipun kamu telah
berdoa dengan keras, ada saat penundaan dalam
menerima karunia yang diharapkan.
Dia telah menjamin bahwa Dia akan memenuhi
apa yang dipilih-Nya untukmu,
bukan apa yang kamu pilih untuk dirimu sendiri,
dan pada saat yang Dia tentukan,
bukan pada saat yang kamu inginkan.


ALLAH menjawab doa hamba-hamba- Nya yang penuh kerinduan dan permohonan yang keluar dari hati yang ikhlas memohon pertolongan Allah, yang didorong oleh perintah-Nya untuk kembali kepada­Nya, jadi waktu dan cara-Nya menjawab doa hamba-Nya tergantung pada kekuasaan-Nya. Yang harus dilakukan oleh makhluk adalah berdoa, bergantung, dan percaya kepada cara-cara yang sempurna dari Sang Pencipta, karena Dia selalu mengetahui keadaan kita yang sebenarnya, juga pertolongan serta perbekalan apa yang tepat untuk kita dalam perjalanan menuju Dia.


Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Readmore »»

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] JANGAN MERAGUKAN JANJI ALLAH SWT Hikam 008

[FORUM PENGAJIAN KANTOR] JANGAN MERAGUKAN JANJI ALLAH SWTHikam 008

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim
Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

[Al-Hikam, Sayyid Al-Imam Ahmad Ibn Atha’illah asy-Syakandari. ra]
Hikmah 7 JANGAN meragukan janji, karena apa yang telah
dijanjikan Allah, berikut waktunya, telah
ditetapkan. Keraguanmu itu bisa menutupi mata
hatimu dan memadamkan cahaya batinmu yang
terdalam.

UNTUK mempertahankan jalan yang tepat menuju pencerahan batin, kita harus membuang semua keraguan terhadap kesempurnaan, keadilan, dan kebijaksanaan Allah di balik terjadinya peristiwa-peristiwa sesuai dengan urutan dan waktunya yang tepat. Yang terpenting adalah penyerahan dirt sepenuhnya dan kepercayaan total kita kepada kehendak dan tujuan-Nya, meskipun kita mungkin sudah memperoleh ilham yang benar dan penglihatan batin menuju sebuah pencerahan maupun peristiwa, yang tidak ataupun akan terjadi.


Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Readmore »»